Rabu, 08 Januari 2014

Kemarin, ketika bertemu denganmu,..
Sepertinya aku mulai disadarkan,..
Betapa kau sangat membuatku illfeel...
Aku benci iya, sebel iya, kesal iya.. Semakin aku mengenal sosok aslimu,..
Kau 'cengengesan' dengan gaya seperti tak pernah terjadi apa-apa.
Raut wajah menyesal telah menyakitiku pun tak ada..
Sungguh, aku sangat salah menilaimu,..
Ternyata hanya sebatas itu,..
PHP mu tetap seperti biasa,. Aku pun mencoba cuek, seperti biasa..
Aku tahu, ini sangat berat..  Dan akupun tak mengerti kenapa hatiku tak bisa membencimu sepenuhnya,...
Tapi aku mulai tersadar, bahwa kamu memang tak pernah tahu arti ketulusan,....
Dan, memang, aku harus melupakanmu,.
Hidup dengan tanpa bayang - bayangmu,...
Tapi aku cuman berharap satu hal.. 
Kamu bisa berubah, dan kita.. Kelak bisa bersama,..
Cuman itu yang bisa kupanjatkan dalam doa...
Semoga saja, Tuhan mengabulkan,..
Aku akan tetap disini menunggu perubahan sikapmu,...
Dan pintu hatiku masih terbuka lebar untukmu, meskipun,..
Pintu hatimu telah tertutup untukku,...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar